Book review: 3# Sang Pemimpi Written by Andrea Hirata


Sang Pemimpi (Novel Kedua tetralogi Laskar Pelangi) Ditulis oleh Andrea Hirata.
Buku ini memuatkan 18 Bab yang juga bersamaan dengan 234 muka surat.

Mengisahkan dua sang pemimpi yang berangan-angan besar. Mulanya aku sendiri kurang pasti sama ada mimpi-mimpi mereka itu mampu di capai kerana ia terlalu besar. 

Ikal iaitu penulis sendiri dan Arai bermimpi besar untuk  menjelajah ke Eropah hingga Afrika juga ingin menjadi pelajar di Perancis. 

Mereka merupakan anak kelahiran daerah Pulau Belitong Indonesia, belajar sambil berkerja semata-mata untuk menyara hidup. Dari satu pekerjaan bertukar kepada pekerjaan yang lain, mereka sudah biasa dengan keperitan hidup sampai satu saat semua itu sudah menjadi satu rutin yang tidak pernah lagi di persoalkan. 





      "Biar kau tahu , Kal, orang seperti kita tak punya apa-apa kecuali semangat dan mimpi-mimpi, dan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi-mimpi itu!"

"Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati.."
"Kita akan mendahului nasib"

"Kita lakukan yang terbaik di sini! dan kita akan berkelana menjelajah eropah sampai ke Afrika! kita akan belajar di Perancis! Kita akan menginjak kaki di tempat pemujaan suci alma mater Sorbonne! Apa pun terjadi!"

Arai pemuda miskin yang tidak tampan dan cekung tapi punya mimpi dan kemahuan yang besar.

Ingin aku melihat dunia dari kaca mata dan jiwa Arai. Melihat keindahan di sebalik kesulitan, mengambil pelajaran di setiap kesalahan. 


"Ketika mataku terbuka untuk melihat harapan besar yang tersembunyi di dalam hati ayahku. Ayahku yang selalu diam, tidah pernah menuntut apa pun. Aku bergetar. Kupandang jalan lurus di hadapanku, berpuluh-puluh kilometer menuju kampungku. Aku ingin menyusul ayahku dan aku mulai berlari.." Monolog Ikal (Penulis)

Ikal anak muda yang berjiwa besar dan tidak ingin melihat Ibu Ayahnya terluka meski mereka tidak pernah meminta apa-apa. 


Kedua-dua watak tersebut membawa mesej yang sangat besar tentang kehidupan dan nilai kemanusiaan. Cuba kita lihat hidup ini dari kaca mata mereka, INDAH. 


"Bermimpilah. karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu."

"Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi."

Andrea Hirata, Sang Pemimpi. 




Haryanie yusraa
Penggemar Buku yang berkisar tentang kehidupan.

1 comments:

Anonymous said...

Hargai kehidupan.

 

Followers